Dia, lelaki itu, bukan siapa-siapa-ku.
Dia bukan milikku. Dia teman.
Aku sayang padanya, memang.
Namun aku tak berhak
melarangnya untuk mecintai gadis itu.
Gadis yang telah menjadi damba hatinya.
Kupikir, "Siapa aku?"
Aku tak mempunyai kendali atas dirinya;
Hidupnya;
Perasaannya;
Ataupun, cintanya.
Aku sadar akan kemampuanku.
Aku bukan tuhannya.
Hanya Dia yang kuasa.
Asaku hanya 'kan terwujud, dari tangan-Nya.
Tuesday, May 18, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment